Pentingnya Elemen Kimia untuk Makhluk Hidup

Unsur-unsur kimia sangat penting bagi makhluk hidup, karena tanpa yang pertama, kehidupan yang terakhir tidak akan mungkin terjadi.

Unsur-unsurnya adalah zat yang tidak bisa diuraikan oleh zat lain. Saat ini, sejumlah 115 unsur kimia diakui, yang terbagi menjadi logam, logam transisi, non-logam, dan gas mulia.

Pada gilirannya, unsur-unsur kimia dibagi menjadi 18 kelompok:

  • Logam: logam alkali (grup 1) dan logam alkali tanah (grup 2).
  • Logam transisi: keluarga Skandium (grup 3), keluarga titanium (grup 4), keluarga vanadium (grup 5), keluarga kromium (grup 6), keluarga mangan (grup 7), keluarga besi (grup 8) ), keluarga kobalt (grup 9), keluarga nikel (grup 10), keluarga tembaga (grup 11) dan keluarga seng (grup 12).
  • Tidak ada logam: pembumian (grup 13), karbonida (grup 14), nitrogenoid (grup 15), calgógenos (grup 16) dan halogen (grup 17).
  • Gas mulia (grup 18).

Dua atau lebih elemen dapat digabungkan untuk menghasilkan senyawa yang lebih kompleks. Faktanya, semua materi yang ada terdiri dari unsur-unsur kimia, bahkan makhluk hidup (tanaman, hewan, dan manusia) adalah konglomerat dari miliaran atom. Karena itu, ini penting.

Unsur kimia dan makhluk hidup

Sebagaimana dinyatakan di atas, makhluk hidup terdiri dari beberapa unsur kimia. Perlu dicatat bahwa yang paling sering ditemukan dalam organisme hidup adalah karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen, yang merupakan 90% dari makhluk hidup.

Keempat elemen ini adalah komponen molekul biologis (atau organik) tertentu seperti karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat (seperti asam ribonukleat-RNA dan asam deoksiribonukleat-DNA). Unsur-unsur lain, seperti fosfor, belerang, kalsium, dan kalium, ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil.

Karbon dan makhluk hidup

Karbon adalah unsur paling berlimpah keempat di alam semesta dan merupakan dasar penting kehidupan di planet Bumi.

Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, semua makhluk hidup tersusun dari karbon. Elemen ini memiliki struktur molekul yang memungkinkannya membuat berbagai tautan dengan banyak elemen, yang merupakan keuntungan.

Karbon beredar melalui bumi, laut dan atmosfer, menciptakan apa yang dikenal sebagai siklus karbon.

Siklus karbon

Siklus karbon mengacu pada proses daur ulang elemen ini. Hewan mengonsumsi glukosa (C6H1206) selama metabolisme makanan dan pernapasan.

Molekul ini bergabung dengan oksigen (02), sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2), air (H02) dan energi, yang dilepaskan dalam bentuk panas.

Hewan tidak membutuhkan karbon dioksida, jadi mereka melepaskannya ke atmosfer. Di sisi lain, tanaman dapat memanfaatkan gas ini melalui proses yang disebut "fotosintesis". Proses ini membutuhkan kehadiran tiga elemen:

  1. Karbon dioksida, yang memasuki tanaman melalui stomata di daunnya.
  2. Air, yang diserap berkat akar tanaman.
  3. Energi matahari, yang ditangkap oleh klorofil.

CO2, ditambahkan ke molekul air dan energi dari sinar matahari, memungkinkan tanaman untuk:

  1. Lepaskan oksigen selama fase cahaya fotosintesis.
  2. Mereka mensintesis karbohidrat, seperti glukosa, selama fase gelap fotosintesis.
Reaksi kimia fotosintesis
  • CO 2 + H 2 O + cahaya dan klorofil → CH 2 O + O 2
  • Karbon dioksida + Air + Cahaya → Karbohidrat + oksigen

Hewan-hewan menangkap oksigen dan mengonsumsi glukosa dari tanaman sehingga siklusnya dimulai lagi.

Pengaruh unsur-unsur lain pada tumbuhan, hewan dan prokariota

Selanjutnya, sebuah tabel disajikan di mana beberapa peran yang dimainkan oleh sulfur, kalsium, fosfor, besi, dan natrium pada tanaman, hewan, dan prokariota disajikan.