8 Karakteristik Filosofi Paling Penting

Beberapa karakteristik filosofi yang paling menonjol adalah sikap kritisnya, universalitasnya dalam objek penelitian dan kedalamannya.

Filsafat adalah studi tentang fondasi benda; membahas masalah-masalah seperti keberadaan, moral, kecantikan, pengetahuan, bahasa dan kebenaran. Arus ini dimulai di Yunani, dengan para pemikir besar seperti Socrates dan Aristoteles, pada abad keenam SM. Kata filsafat adalah gabungan dari "philos", yang berarti cinta, dan "sofia", yang berarti kebijaksanaan.

Studi filsafat dimulai ketika para pemikir besar Yunani mulai bertanya-tanya dari mana dunia berasal, mencoba memisahkan dari pikiran mereka mistik yang berlaku pada saat itu.

Para filsuf mencoba mencari argumen yang rasional dan dapat dibuktikan untuk pertanyaan yang diajukan, dan melalui ini, mereka membuat kritik ketidaktahuan dan takhayul.

Pada awal studi filsafat, semua cabang yang saat ini sudah dibedakan, seperti alkimia, astrologi, etika, fisika, dll, dimasukkan.

Saat ini filosofi ada di dalam mereka semua tetapi mempromosikan sudut pandang kritis dari mereka semua.

Anda mungkin juga tertarik untuk mengetahui 14 arus filosofis paling penting dan perwakilan mereka.

Karakteristik utama filosofi

1- Universalitas

Seperti yang kami sebutkan di atas, filsafat tidak berfokus pada studi cabang ilmu pengetahuan, tetapi mencakup semuanya. Ini mencari ujung terdalam dari ilmu pengetahuan dan mempromosikan kritik terhadapnya.

Universalitas filsafat juga merujuk pada karakter global dan umum dari manajemennya sebagai cara hidup dan cara berpikir.

Meskipun ada varian berbeda tergantung pada lokasi geografis, seperti Cina, Arab, filsafat Barat ... Mereka semua memiliki kesamaan bahwa mereka berusaha untuk membedakan kebenaran universal dengan memisahkan mistisisme dan takhayul.

2- Kedalaman

Filsafat mencari kebenaran dari segala hal. Kedalaman pemikiran terdiri dari memiliki definisi konsep. Definisi-definisi ini harus lengkap dan benar.

Filsafat mempertanyakan semua pendekatan sampai mereka dapat ditunjukkan dalam semua aspek mereka. Anda ingin sampai pada titik di mana Anda tidak dapat mengajukan pertanyaan lagi karena mereka semua mendapat jawaban.

Mereka mencapai titik rekondisi yang paling mungkin melalui rasionalitas. Ini adalah poin terpenting dari filosofi, asal usul waktu dan penjelasan dari semua hal.

3- Kritik

Filsafat memiliki sikap kritis terhadap sesuatu karena ia tidak menerima anggapan tanpa demonstrasi. Ini bertentangan dengan sikap dogmatis, ini berarti bahwa ia tidak mengakui kebenaran absolut sebagai prinsip tak tergoyahkan yang tidak dapat dibahas.

Ia menolak tunduk dan fanatisme, terutama agama, karena tidak memiliki dasar ilmiah dan dapat dibuktikan. Ini menimbulkan pertanyaan radikal yang merupakan akar dari realitas dan keberadaan.

Melalui kritik dia mengundang kita untuk menggunakan alasan untuk meninggalkan ketidaktahuan dan bebas. Melawan sikap alami bertahan hidup, kita tidak hanya harus ada untuk bertahan hidup tetapi juga untuk mengetahui dan memahami lingkungan kita.

Kritik filsafat didasarkan pada hidup dalam ketidaksepakatan yang konstan di mana kita harus mencari makna keberadaan.

4- Kepastian

Filsafat bertanggung jawab untuk menemukan jawaban paling logis untuk keberadaan kehidupan dan alam semesta. Bahkan dalam mata pelajaran metafisik, ia mencari dasar yang mendasari teorinya untuk menganggapnya valid. Itu tidak melayani respons apa pun.

5- Fundamental

Dipandu oleh logika, filsafat mencoba menemukan jawaban sejati dari alam semesta. Studi logika menganalisis argumen yang benar dari argumen yang salah. Logikanya membantu penafsiran bahasa yang benar dan mendorong penalaran dan koherensi isinya.

Contoh jelas dari pendekatan logis adalah:

  • Jika cerah, maka siang hari.
  • Ini cerah
  • Karena itu, ini adalah hari
  • Itu tidak cerah, karena itu bukan siang hari

6- Totalizer

Ini memiliki kecenderungan untuk universalitas, tidak sesuai dengan penjelasan parsial atau potongan-potongan realitas. Dia ingin mendapatkan gambaran lengkap untuk berbagai masalah yang dia temukan dalam perjalanan.

7- Kebijaksanaan

Filsafat dan kebijaksanaan tidak identik, tetapi kebijaksanaan tercakup dalam filsafat. Sophia adalah kebijaksanaan, dan filsafat adalah cinta kebijaksanaan

Pertumbuhan intelektual orang mengakumulasi pengalaman. Himpunan pengalaman ini adalah bentuk pengetahuan dan pengembangan pribadi. Inilah definisi kebijaksanaan.

Sebuah anekdot terkenal untuk menjelaskan perbedaan antara kebijaksanaan dan filsafat, muncul ketika Leo King of Fliacos menanyakan Pythagoras profesinya dan dia menjawab bahwa dia tidak bijak (sofos) tetapi hanya seorang filsuf (pencinta kebijaksanaan, yang menginginkannya)

Dia yang bijak tidak berfilsafat, karena dia seharusnya menemukan misteri dunia dan mengenalnya. Namun, seorang filsuf mengakui ketidaktahuannya sendiri, dan aspirasi konstannya adalah untuk mencapai kebijaksanaan

Socrates dengan sempurna mencerminkan pencarian kebijaksanaannya dengan ungkapan yang diketahui semua orang, "Saya hanya tahu bahwa saya tidak tahu apa-apa".

8- Praksis

Praksis berarti tindakan atau realisasi. Ini adalah kebalikan dari aktivitas teoretis, dan dalam asal-usul filsafat praktik itu diturunkan ke latar belakang. Dianggap bahwa teori itu mendominasi tindakan manusia.

Persepsi ini berubah dengan dalil-dalil Marx yang menganggapnya sebagai "aktivitas manusia sebagai aktivitas objektif". Marx berpendapat bahwa aktivitas praktis berada di atas aktivitas teoretis, mengkondisikannya.

Menurutnya, cara di mana produksi materi manusia diatur, dalam hal ini praksis, menentukan cara orang menafsirkan realitas.