Apa itu Ruang Pertanian?

Area pertanian adalah unit teknis-ekonomi di mana kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan berlangsung. Termasuk tanah yang ditakdirkan atau cocok untuk penggembalaan, serta yang didedikasikan untuk tanaman sayuran.

Juga dikenal sebagai lanskap agraria, ruang pertanian adalah wilayah yang dimasukkan ke dalam lingkungan pedesaan dan yang memiliki permukaan yang cocok untuk praktik dan pengembangan kegiatan sektor pertanian.

Ruang ini dibentuk oleh dua elemen: ruang yang dihuni dan ruang yang dibudidayakan.

Ruang yang dihuni, atau habitat pedesaan, adalah tempat populasi didirikan. Tergantung pada jenis penyelesaiannya, dapat terkonsentrasi atau tersebar.

Ruang budidaya secara eksklusif didedikasikan untuk eksploitasi pertanian, dan diintegrasikan oleh plot.

Pembentukan dan penggunaan ruang pertanian, dari sudut pandang ekonomi, dibatasi oleh faktor alam dan manusia yang mendukung (atau memburuk) praktik pertanian di wilayah tertentu.

Di antara faktor-faktor alami adalah:

- Faktor iklim : suhu, frekuensi curah hujan, dll.

- Faktor Edafologis : mengacu pada karakteristik fisik dan kimia tanah. Setiap tanaman membutuhkan jenis tanah tertentu, dan pada gilirannya, setiap lahan memiliki komposisi kimia dan biologis yang menentukan tingkat keasaman dan kekayaannya dalam bahan organik, dan yang membuatnya menguntungkan untuk tanaman tertentu.

- Relief : pertanian biasanya dilakukan dengan sukses di dataran dan lembah. Dalam hal menumbuhkan lereng pegunungan, perlu untuk memodifikasi medan yang menciptakan sistem irigasi bertingkat.

- Ketinggian : tergantung pada faktor ini, ada keberadaan lantai termal atau iklim yang menetapkan kriteria pada spesies yang dapat ditanam dan dibesarkan di area tertentu, sesuai dengan peningkatan ketinggian.

- Kondisi Air : faktor ini secara langsung mempengaruhi tingkat kekeringan dan kelembaban tanah. Selain itu, jika tanah memiliki sistem drainase yang baik, kondisi untuk menabur dan memanen akan paling menguntungkan.

Faktor manusia utama yang mempengaruhi pengembangan ruang pertanian adalah:

- Tekanan demografis : mengacu pada volume populasi dan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan makanan populasi ini.

- Inovasi teknologi : optimalisasi penggunaan lahan akan tergantung, sebagian besar, pada teknologi yang digunakan untuk melakukannya.

- Tujuan akhir produksi : diskriminasi harus dibuat antara pertanian subsisten, yang dimaksudkan untuk konsumsi keluarga sendiri, dan pertanian pasar, yang dilakukan untuk tujuan komersial.

- Organisasi politik dan undang-undang agraria : faktor ini mencakup kerangka hukum praktik pertanian, rencana hidrologi untuk menerapkan mekanisme irigasi baru dan rencana pembiayaan untuk petani.

Sebagai bagian dari sektor utama ekonomi, relevansi pertanian dan peternakan tidak dapat disangkal.

Ruang pertanian mewakili keterkaitan unsur-unsur alam dan manusia untuk produksi bahan makanan dan mewakili dengan itu aspek yang sangat penting dari sudut pandang ekonomi dan sosial.