5 Kontribusi Utama Empirisme

Beberapa kontribusi empirisme yang paling penting adalah pengetahuan empiris, pembelajaran empiris, data sebagai elemen informasi dasar atau metode empiris.

Sikap filosofis empirisme berfokus pada memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, berdasarkan pada dua prinsip dasar.

Yang pertama adalah bahwa tidak ada kebenaran absolut dan yang kedua bahwa semua kebenaran harus diuji, dimodifikasi, diperbaiki atau dibuang. Jadi, agar pengetahuan valid, itu harus diuji melalui pengalaman.

Eksponen utama gerakan empiris adalah filsuf Thomas Hobbes, John Locke, George Berkeley, David Hume, dan lainnya. Tetapi, sampai sejauh mana juru bicara empiris tentang cara berpikir dan generator ide?

Kontribusi empirisme pada filsafat dan sains

Ahli empiris John Locke mengatakan bahwa "pikiran manusia saat lahir adalah tabula rasa", yang berarti bahwa manusia dilahirkan dengan pikiran sebagai kertas kosong dan bahwa, dari sana, pengalaman menjadi pengetahuan tentang bentuk empiris

Dengan demikian, pengalaman manusia akan bertanggung jawab untuk pembentukan ide dan konsep yang ada di dunia.

Dalam satu atau lain cara, arus empirisme telah berkontribusi pada filsafat dan sains dengan berbagai kontribusi, seperti:

1 - Pengetahuan empiris

Pengetahuan empiris didasarkan pada kontak langsung dengan kenyataan, melalui pengalaman, persepsi dan pengulangan, tanpa harus memiliki pengetahuan ilmiah tetapi lebih praktis.

Jenis pengetahuan ini terkait dan dekat, berdasarkan pada indera, yang memfasilitasi penyelesaian masalah dengan cara yang praktis.

2 - Pembelajaran empiris

Belajar harus selalu disertai dengan empirisme, karena teori saja tidak memberikan hasil yang sukses, karena praktik dan pengalaman akan memfasilitasi pembelajaran dan fiksasi pengetahuan yang tepat.

Peserta magang harus melakukan kegiatan praktis, percobaan dan kesalahan yang meningkatkan hasil belajar mereka dan meningkatkan tingkat keberhasilan mereka. Empirisme mempengaruhi filosofi pendidikan.

3 - Data

Data sebagai elemen dasar informatif dari berbagai fakta yang dipelajari.

Setiap kali seorang peneliti membutuhkan informasi apa pun, untuk merumuskan kesimpulannya, ia memanfaatkan data empiris yang diambil dari bukti yang benar, serta dari kesalahan; dan ini merupakan pengalaman.

Artinya, empirisme mengusulkan data sebagai semesta pengetahuan.

4 - Metode empiris

Metode empiris adalah model penelitian ilmiah, yang didasarkan pada eksperimen dan logika empiris, yang memungkinkan peneliti untuk mengungkap karakteristik dan hubungan esensial dari objek penelitian, melalui serangkaian prosedur praktis.

Ini juga dikenal sebagai metode coba - coba, dan merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam bidang ilmu sosial dan alam.

5 - Metodologi ilmiah

Empirisme, melalui metode empiris, memberi jalan kepada metodologi ilmiah, seperti yang kita kenal sekarang.

Sains tidak bisa hanya didasarkan pada hipotesis yang tidak kontras dengan pengalaman, sehingga validitas teori ilmiah akan selalu bergantung pada verifikasi empirisnya.