5 Karakteristik Pemikir Kritis Paling Penting

Karakteristik utama dari pemikir kritis adalah kemampuan mereka untuk merumuskan, mengevaluasi, menyimpulkan, berpikir dan berkomunikasi. Ini berusaha untuk menganalisis semua aspek dari mana pengetahuan dirumuskan, berdasarkan apa yang disebut kriteria kebenaran.

Mulai dari ide ini, pemikir bermaksud menggunakan pengetahuan dan kecerdasan untuk berhasil mencapai kesimpulan yang benar-benar benar pada suatu topik.

Pemikir kritis tidak akan menjadi individu yang menentang semua sila yang ada. Sebaliknya, ia mengundang pertanyaan pernyataan yang tampaknya tanpa argumen logis atau yang mungkin tampak meragukan, untuk mencapai kebenaran melalui pengetahuan.

Pemikir kritis membutuhkan serangkaian kapasitas untuk dapat menguraikan argumennya. Ini tidak ada hubungannya dengan keterampilan intelektual.

Alih-alih, ini merupakan kecenderungan untuk berpikir dengan cara yang tertib, jelas, tepat dan luas, untuk hanya memperoleh informasi terkait dari semua data yang disajikan kepadanya.

Pemikir kritis harus memahami bahwa semua penalaran memiliki tujuan dan dirumuskan dari perspektif.

Untuk melakukan latihan kritis yang sehat, Anda harus merumuskan, mengevaluasi, menyimpulkan, berpikir, dan mengomunikasikan ide-ide Anda.

5 karakteristik utama dari pemikir kritis

1- Kemampuan untuk merumuskan

Seorang pemikir kritis harus dapat membantah argumen yang salah yang mungkin melalui perumusan pertanyaan dan masalah mendasar, untuk menganalisis kasus dengan jelas dan tepat.

2- Kemampuan untuk mengevaluasi

Pemikir kritis harus dapat mengevaluasi informasi paling penting yang diperoleh dalam formulasinya, menggunakan ide-ide abstrak yang membantunya mencapai skenario pertama dari kemungkinan kesimpulan yang tegas.

3 - Kemampuan untuk menyimpulkan

Pemikir kritis harus mampu menguji kriterianya menggunakan standar yang relevan dengan subjek yang bersangkutan, mencapai kesimpulan yang berhasil dalam standar tertentu.

Untuk menyajikan kesimpulannya, ia harus membenarkan poinnya menggunakan pertimbangan bukti dan konseptual, untuk memahami kriteria yang menjadi dasar mereka.

Kesimpulan ini harus dimasukkan dalam standar intelektual universal. Mereka harus jelas dalam bentuk ekspresi dan tepat dalam strukturnya.

Mereka juga harus tepat, karena mereka harus menyesuaikan diri dengan pengetahuan. Dan mereka harus relevan dan relevan sesuai dengan lingkungan mereka.

Kesimpulannya harus mendalam, mengingat bahwa itu adalah persyaratan dari tingkat analisis ini. Selain itu, mereka harus luas untuk menanggapi perluasan pendekatan, dan mereka harus logis.

4 - Kemampuan untuk berpikir

Pemikir harus memasukkan kesimpulannya ke dalam sistem pemikiran alternatif, bersikap terbuka terhadap kemungkinan asumsi atau implikasi yang mungkin timbul dan menjaga argumennya tetap terbuka untuk evaluasi baru.

5- Kemampuan komunikasi

Pemikir kritis akan menjadi pencipta solusi untuk masalah atau pertanyaan berdasarkan pertanyaan mereka.

Untuk alasan ini, ia harus mengkomunikasikan argumennya secara efektif, sehingga ajaran baru dapat diterima sebagai benar dan disebarluaskan.