Apa itu Bipartisi? (Binary Fission)

Bipartisi atau pembelahan biner adalah metode reproduksi aseksual yang melaluinya organisme diubah menjadi dua organisme baru yang identik. Dalam proses ini, materi genetik makhluk hidup digandakan dan dibagi antara dua makhluk baru.

Metode reproduksi ini terjadi dalam sel prokariotik dan berbeda dengan mitosis, proses reproduksi sel eukariotik.

Perbedaan ini adalah kunci karena sel prokariotik lebih sederhana daripada eukariota. Oleh karena itu, proses pembelahan biner lebih sederhana dan lebih cepat daripada mitosis.

Kecepatan tinggi di mana fisi biner terjadi memungkinkan organisme untuk berkembang biak secara eksponensial.

Ini berarti bahwa ketika sel induk pecah menjadi dua dan kemudian sel anak mengulangi prosesnya, sejumlah besar sel identik diperoleh dalam waktu singkat.

Contoh dari fenomena ini adalah reproduksi bakteri E-coli, hadir dalam saluran pencernaan manusia dan bertanggung jawab atas berbagai infeksi saluran cerna.

Berkat proses pembelahan biner, bakteri ini dapat tumbuh dari satu sel menjadi populasi jutaan hanya dalam satu hari.

Proses fisi biner

Sel prokariotik memiliki beberapa karakteristik penting yang memungkinkan proses pembelahan biner menjadi sederhana dan cepat.

Jenis sel ini tidak memiliki nukleus. Karena itu, informasi genetik Anda berada dalam area yang dikenal sebagai nukleoid. Dalam yang satu ini terletak kromosom unik di mana semua informasi genetik organisme terkandung.

Proses pembelahan biner dimulai pada kromosom ini. Di dalamnya ada unsur yang dikenal sebagai asal replikasi, yang merupakan tempat proses duplikasi DNA dimulai.

Ketika asal replikasi digandakan dan dipisahkan, ia menghasilkan dua asal baru, yang menarik ke arah yang berlawanan dari kromosom, sampai pecah dan sebagai hasilnya dua kromosom baru dengan beban genetik identik diproduksi di dalam sel yang sama.

Berkat proses ini, setiap kromosom diarahkan ke salah satu ujung sel dan ini berbentuk memanjang. Ketika dua kromosom baru terletak di ujung yang berlawanan di tengah sel, dinding sel baru dibuat yang berfungsi sebagai pembelahan antara dua nukleoid.

Akhirnya, dinding ini dibagi oleh pusat dan dua sel baru dilepaskan untuk melanjutkan sebagai dua makhluk independen baru.

Proses lengkap ini terjadi dalam periode waktu yang sangat singkat. Dalam kasus E-coli, divisi baru terjadi hanya dalam 15 menit. Namun, ada bakteri lain yang bereproduksi pada tingkat yang lebih lambat.

Karakteristik ini sangat penting karena tergantung pada kecepatan bakteri berkembang dalam lingkungan tertentu.

Jenis pembelahan biner

Ada tiga jenis pembelahan biner yang ditentukan oleh cara sel dibagi. Perbedaan-perbedaan ini penting karena mereka menentukan ukuran dan bentuk yang dihasilkan dari organisme yang dibuat dalam proses bipartisi.

Pembelahan biner sederhana

Pembelahan biner sederhana terjadi ketika sel membelah secara simetris. Dalam kasus ini, dua organisme baru dengan ukuran yang sama diproduksi. Ini terjadi, misalnya, dalam amuba.

Fisi biner melintang

Fisi biner transversal terjadi ketika pembelahan sel terjadi bersamaan dengan sumbu transversal organisme. Ini terjadi pada organisme seperti planaria.

Fisi biner memanjang

Fisi biner longitudinal terjadi ketika pembelahan sel terjadi bersamaan dengan sumbu longitudinal organisme. Contoh dari fenomena ini terjadi di Euglena.

Fisi berganda

Dalam beberapa organisme, proses fisi tidak muncul dalam bentuk biner tetapi dalam beberapa cara. Dalam kasus ini, nukleus dibagi menjadi lebih dari dua bagian dan kemudian sitoplasma dibagi menjadi bagian-bagian sebanyak nuklei.

Ini adalah bagaimana beragam jumlah sel dapat diproduksi dari sel induk tunggal.

Jenis reproduksi ini terjadi pada parasit malaria, yang membuat perkembangannya bahkan lebih besar daripada bakteri lainnya.

Fitur

Reproduksi aseksual, secara teori, menghasilkan dua sel dengan DNA yang identik. Ini menyiratkan bahwa organisme yang bereproduksi melalui metode ini identik satu sama lain dan mereka tidak mengalami modifikasi dengan berlalunya waktu.

Ini menyiratkan bahwa organisme ini memiliki kesulitan besar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau bahkan tetap di lingkungan mereka sendiri ketika mengalami beberapa perubahan. Dalam kasus bakteri ini berarti dapat menghilangkannya dari organisme dengan sangat mudah.

Namun, telah ditemukan bahwa DNA bakteri memiliki tingkat mutasi yang relatif tinggi.

Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan resistensi terhadap antibiotik dan bahkan belajar untuk berkembang dalam berbagai kondisi lingkungan.

Di sisi lain, pembelahan biner adalah metode reproduksi yang sangat efisien berkat kesederhanaannya. Untuk alasan ini, dengan kondisi lingkungan yang sesuai, pertumbuhan bakteri bisa sangat cepat.

Mutasi DNA dalam pembelahan biner

Dalam pembelahan biner tidak ada kombinasi gen antara dua organisme, seperti dalam reproduksi seksual. Namun, ada bentuk lain dari pertukaran materi genetik yang memungkinkan mutasi DNA.

Sejauh ini, tiga kemungkinan mode pertukaran bakteri telah terdeteksi:

  • Konjungsinya, yaitu penyatuan dua bakteri, yang memungkinkan DNA sirkular mereka mengalami rekombinasi.
  • Penyerapan, yaitu, ketika sel mengintegrasikan fragmen sel mati ke dalam DNA sendiri.
  • Transduksi, suatu proses di mana gen ditransportasikan ke dalam sel berkat virus bakteri yang disebut bakteriofag.

Meskipun proses ini tidak setara dengan reproduksi seksual, hasilnya adalah bakteri dapat menggabungkan sifat-sifat dua sel induk yang berbeda.

Berkat ini, bakteri dapat bermutasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru, yang menjamin harapan hidup lebih lama terhadap antibiotik atau ancaman lainnya.