Gangguan Kepribadian: Jenis dan Karakteristik Utama

Gangguan kepribadian adalah serangkaian gangguan mental yang ditandai dengan penampilan perilaku, pikiran dan emosi yang tidak terlalu adaptif. Ini adalah salah satu jenis gangguan psikologis yang paling sering, mempengaruhi sekitar 50% pasien psikologi dan psikiatris.

Kriteria utama untuk mendiagnosis adanya gangguan jenis ini adalah penampilan unsur-unsur kepribadian yang sangat berbeda dari yang biasanya, dan yang menyebabkan rasa tidak enak pada orang tersebut.

Karakteristik lain yang paling penting dari gangguan kepribadian adalah bahwa pengaruhnya dapat diamati dalam berbagai situasi dan dari waktu ke waktu.

Dalam jangka panjang, masalah yang disebabkan oleh patologi ini dapat menyebabkan pasien menderita depresi, kecemasan, dan gangguan serius lainnya.

Gangguan kepribadian didiagnosis berdasarkan perbedaan perilaku dengan apa yang dianggap normal oleh masyarakat; Karena alasan ini beberapa pakar mempertanyakan validitasnya.

Namun, studi tentang jenis gangguan mental ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang menderita itu.

Apa itu gangguan kepribadian?

Untuk memahami bagaimana jenis gangguan psikologis ini bekerja, pertama-tama perlu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kepribadian. Kepribadian adalah cara berpikir, merasakan dan berperilaku yang membedakan seseorang dari orang lain.

Secara umum tidak ada tipe kepribadian yang benar atau salah, tetapi setiap orang membangun diri mereka sendiri sesuai dengan genetika mereka, pengalaman mereka, pendidikan mereka dan lingkungan mereka.

Namun, beberapa tipe kepribadian menghasilkan hasil yang menyebabkan penderitaan atau masalah fungsi dalam masyarakat terus menerus dari waktu ke waktu.

Cara berpikir, merasakan, dan berperilaku adaptif ini adalah dasar dari gangguan kepribadian. Tipe kepribadian ini cenderung terbentuk pada masa remaja atau awal masa dewasa, dan cenderung permanen jika orang tersebut tidak menerima perawatan psikologis.

Efeknya dapat memengaruhi empat area berbeda:

- Cara orang tersebut memikirkan dirinya sendiri dan orang lain.

- Emosi yang Anda rasakan.

- Cara berhubungan dengan orang-orang lainnya.

- Kontrol diri

Klasifikasi

Manual dari American Psychiatric Association (APA) dikenal sebagai DSM. Manual ini adalah yang paling banyak digunakan di dunia untuk mendiagnosis berbagai gangguan mental dan versi yang paling terkenal adalah DSM - IV.

Artikel ini akan mempertimbangkan klasifikasi yang dibuat oleh manual gangguan kepribadian ini. Menurut DSM - IV, sepuluh jenis gangguan kepribadian diakui.

Ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar: kelompok A (gangguan kepribadian langka atau eksentrik), kelompok B (gangguan kepribadian dramatis, emosional atau tidak menentu) dan kelompok C (gangguan kepribadian cemas atau takut).

Grup A: gangguan kepribadian yang jarang atau eksentrik

Gangguan Grup A ditandai terutama oleh penampilan distorsi atau persepsi kognitif.

Sebagai contoh, beberapa gejala kelainan yang paling sering dalam kelompok ini termasuk gagasan irasional, paranoia, dan pandangan dunia yang aneh.

Orang dengan gangguan tipe A juga sering mengalami masalah dalam hubungan mereka dengan orang lain, terutama karena cara berpikir mereka yang tidak biasa. Selain itu, terkadang mereka juga menunjukkan perilaku aneh atau tidak menentu.

Diyakini bahwa kelainan tipe A berhubungan dengan beberapa hal dengan skizofrenia, salah satu penyakit mental yang paling serius.

Namun, gejala yang terakhir jauh lebih kuat, dan termasuk halusinasi dan kurangnya perbedaan antara apa yang nyata dan yang tidak.

Biasanya berbicara tentang tiga gangguan tipe A:

- Gangguan kepribadian paranoid

Karakteristik utamanya adalah ketidakpercayaan orang lain. Mereka yang menderita percaya bahwa orang lain ingin menyakiti mereka, dan untuk alasan ini hindari menciptakan hubungan yang dekat.

- Gangguan kepribadian skizofrenia

Ini ditandai dengan menghindari hubungan sosial dan oleh keberadaan ekspresi emosional yang terbatas.

Orang-orang ini cenderung acuh tak acuh terhadap kritik atau pujian dari orang lain, lebih memilih kegiatan soliter.

- Gangguan kepribadian skizotipal

Karakteristik utamanya adalah penampilan ketidaknyamanan yang kuat terhadap hubungan dekat, kehadiran pikiran atau persepsi yang menyimpang, dan perilaku aneh.

Orang yang menderita gangguan ini biasanya memiliki kepercayaan yang tidak biasa, seperti kekuatan magis atau makhluk luar angkasa.

Kelompok B: gangguan kepribadian dramatis, emosional atau tidak menentu

Kelompok kedua gangguan kepribadian ditandai dengan munculnya pikiran atau perilaku yang dramatis, tidak dapat diprediksi, atau terlalu emosional. Mereka juga cenderung memprovokasi upaya untuk memanipulasi orang lain atau mengambil keuntungan dari mereka.

Secara umum, cara perasaan dan perilaku ini menyebabkan individu dengan gangguan tipe B memiliki banyak masalah dalam hubungannya dengan orang lain, yang menyebabkan rasa tidak nyaman yang luar biasa.

Ada empat gangguan jenis ini:

- Gangguan kepribadian antisosial

Biasanya orang dengan penyakit ini dikenal sebagai "psikopat". Mereka adalah individu yang tidak peduli dengan emosi orang lain.

Karena itu mereka terus berbohong, melanggar norma-norma sosial dan bertindak impulsif tanpa peduli dengan kerusakan yang mereka sebabkan.

- Gangguan kepribadian Borderline

Ditandai dengan ketidakstabilan hebat di beberapa bidang, termasuk hubungan pribadi, emosi, impulsif, dan citra diri.

Orang yang menderita itu percaya bahwa orang lain akan meninggalkan mereka dan melakukan segala daya mereka untuk mencegahnya (termasuk pemerasan emosional).

Selain itu, mereka cenderung memiliki kecenderungan bunuh diri dan bergerak cepat dari depresi ke kemarahan.

- Gangguan kepribadian histrionik

Ini adalah orang-orang yang berusaha menarik perhatian secara berlebihan. Mereka biasanya merasa sangat buruk ketika mereka bukan pusat perhatian, sehingga mereka menggunakan penampilan fisik atau ledakan emosional untuk mendapatkannya.

- Gangguan kepribadian narsistik

Orang yang menderita itu membutuhkan kekaguman dari orang lain, sementara mereka tidak dapat berempati dengan mereka.

Mereka cenderung percaya bahwa mereka lebih baik daripada yang lain dan bahwa mereka pantas mendapatkan segalanya; oleh karena itu, mereka sering mengambil keuntungan dari orang lain tanpa penyesalan.

Kelompok C: gangguan kepribadian cemas atau takut

Kelompok ketiga terdiri dari kelainan yang menyebabkan banyak ketakutan berlebihan pada orang tersebut.

Ketakutan ini membuat pasien tegang, penuh kecemasan dan perlu memiliki kendali besar atas berbagai situasi kehidupannya.

Ada tiga gangguan dalam grup ini:

- Menghindari gangguan kepribadian

Karena perasaan tidak memadai dan ketakutan yang ekstrim akan kritik, seseorang dengan gangguan ini akan menghindari segala jenis hubungan dengan orang lain.

Jika Anda dipaksa untuk berhubungan, Anda akan terus-menerus takut ditolak atau ditertawakan, sementara dianggap lebih buruk daripada yang lain.

- Gangguan ketergantungan kepribadian

Ini adalah orang-orang yang membutuhkan orang lain untuk merawat mereka sampai yang paling tidak sehat. Mereka yang menderita gangguan ini merasa tidak dapat mengambil keputusan, dan menderita ketika mereka sendirian karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mengurus diri mereka sendiri.

- Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif

Orang dengan gangguan ini sangat memperhatikan keteraturan, kontrol dan perfeksionisme.

Mereka cenderung bekerja terlalu banyak, sangat tidak fleksibel dalam kepercayaan mereka dan terlalu khawatir tentang detailnya.

Patologi ini tidak sama dengan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), salah satu gangguan kecemasan yang paling serius.

Diagnosis dan perbedaan dengan kepribadian sehat

Menurut DSM, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria untuk didiagnosis dengan gangguan kepribadian.

Kriteria yang paling penting adalah cara merasakan dan berperilaku sangat berbeda dari yang diharapkan dalam budaya mereka sendiri.

Selain itu, perbedaan-perbedaan ini harus tidak fleksibel dan dipertahankan baik dari waktu ke waktu dan dalam situasi yang berbeda.

Di sisi lain, untuk dipertimbangkan bahwa orang tersebut menderita gangguan mental, pola-pola emosional dan perilaku ini harus menyebabkan ketidaknyamanan besar atau mencegahnya menjalani kehidupan normal.

Kepribadian normal ditandai dengan bersikap fleksibel dan adaptif, sehingga orang yang memilikinya dapat berfungsi secara efektif di semua bidang dan mempertahankan hubungan yang erat dengan orang lain.

Cara menjadi dan berperilaku seperti ini membuat orang sehat merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dan mampu menetapkan tujuan serta memenuhi mereka.

Sebaliknya, orang dengan gangguan kepribadian biasanya menunjukkan pola perilaku yang sama dalam semua situasi, dan tidak dapat berubah bahkan ketika cara mereka menyebabkan masalah serius.

Karena itu, orang-orang ini tidak dapat beradaptasi dengan perubahan. Kekakuan ini membuat orang tersebut sangat menderita, terutama dalam hubungan mereka dengan orang lain.

Namun, orang dengan gangguan kepribadian biasanya tidak menyadari bahwa mereka sakit, dan mereka menyalahkan lingkungan mereka atau orang lain alih-alih mencari solusi untuk masalah mereka.

Oleh karena itu, pekerjaan pertama seorang psikolog untuk mendeteksi salah satu gangguan ini adalah menunjukkan kepada orang itu bahwa perubahan itu mungkin, dan bahwa melaksanakannya akan sangat meningkatkan kualitas hidup mereka.